Find Us :

Followers

About Me

Followers

RSS

Bersyukur dan Bersikap Qana'ah

MEMOTIVASI PESERTA DIDIK UNTUK SENANTIASA
BERSYUKUR DAN BERSIKAP QANA’AH

A.    Latar Belakang
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus-menerus. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan suasana belajar yang menggembirakan. Disamping itu juga diperlukan perilaku terpuji yang membantu siswa agar terus semangat belajar dan melakukannya dengan hal-hal yang baik, disini kita ambil contoh sikap syukur dan qana’ah.
Dalam diri seseorang diperlukan sikap syukur dan qana’ah. Sikap syukur dan qana’ah perlu kita bina sejak masih kecil. Sikap qana’ah ini berkaitan erat dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita mampu mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka pembiasaan qana’ah inilah yang berperan aktif. Pembiasaan qana’ah dapat diterapkan dengan hidup sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan tidak mengeluh atas kondisi hidup yang sedang dijalaninya.
Sikap syukur dan qana’ah dalam kaitannya dengan siswa dapat dibiasakan melalui pemberian uang jajan yang tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa pasti mendapatkan uang jajan dari orang tuanya ketika pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik, kamu harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan kalau perlu kamu tidak jajan dan menabung uang tersebut. Sikap tersebut mencerminkan sikap syukur dan qana’ah.
B.    Cara Memotivasi Peserta Didik untuk Senantiasa Bersyukur
Musibah yang dialami setiap manusia sesungguhnya adalah sebagai peringatan bagi kita, untuk lebih banyak bersyukur, Allah ingin mengajak kita lebih mendekatkan diri Kepada-Nya. Jika Allah memberikan ujian musibah dan kita hendaknya banyak bersyukur ketika ujian dan musibah itu menimpa kita, agar kita tidak banyak mengeluh atas yang musibah yang terjadi. Allah sudah memperingatkan kita untuk semankin banyak bersyukur, ikhlas, sabar dan bertawakal.
Setan yang berjanji akan menyesatkan manusia dari jalan Allah, berkata bahwa tujuan utamanya adalah untuk menjadikan manusia tidak bersyukur kepada Allah. Mensyukuri nikmat juga menunjukkan tanda kedekatan dan kecintaan seseorang kepada Allah. Orang-orang yang bersyukur memiliki kesadaran dan kemampuan untuk melihat keindahan dan kenikmatan yang dikaruniakan Allah.
Sebagai pendidik kita harus selalu memotivasi peserta didik kita tentunya dalam hal kebaikan. Mengajarkan untuk senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun, menerima dengan lapang dada segala sesuatu yang di berikan oleh Allah. Ketika peserta didik kita kurang bersyukur kenapa tidak kita ajarkan untuk memulainya dari sekarang untuk mensyukuri semua yang telah Allah berikan kepada kita, kenapa harus menunggu besok kalau kita bisa lakukan sekarang.  Coba sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup kita. Renungkan tentang apa yang telah kita capai, orang-orang yang memperhatikan kita, pengalaman yang telah kita dapatkan, keahlian dan minat yang kita miliki, apa yang kita percayai, dan hal-hal terindah dalam hidup kita.
Hal-hal yang kita hargai, pelihara dan jaga, akan terus meningkat dalam hidup kita. Kelimpahan dimulai dengan rasa syukur, dengan rasa syukur yang tulus, kita dapat menghargai apa yang telah kita miliki, yang selanjutnya akan mendorong kita secara mental, spiritual dan fisik, untuk mencapai apa saja yang menjadi tujuan kita.
C.    Cara Memotivasi Peserta Didik untuk Senantiasa Bersikap Qana’ah
Qana’ah seharusnya merupakan sifat dasar setiap muslim, karena sifat tersebut dapat menjadi pengendali agar tidak surut dalam keputusasaan dan tidak terlalu maju dalam keserakahan. Qana’ah berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator hidup seorang muslim. Dikatakan stabilisator, karena seorang muslim yang mempunyai sifat qana’ah akan selalu berlapang dada, berhati tentram, merasa kaya dan berkecukupan, bebas dari keserakahan, karena pada hakekatnya kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya. Bila kita perhatikan banyak orang yang lahirnya nampak berkecukupan bahkan mewah, namun hatinya penuh diliputi keserakahan dan kesengsaraan, sebaliknya banyak orang yang sepintas lalu seperti kekurangan namun hidupnya tenang, penuh kegembiraan, bahkan masih sanggup mengeluarkan sebagian hartanya untuk kepentingan sosial. Disamping itu Qana’ah juga berfungsi sebagai dinamisator, yaitu kekuatan batin yang selalu mendorong seseorang untuk meraih kemajuan hidup berdasarkan kemandirian dengan tetap bergantung kepada karunia Allah.
Untuk dapat membiasakan diri bersikap qana’ah, hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.    biasakan bergaul dengan orang-orang yang memiliki sifat qana’ah, dan menghindari pergaulan dengan mereka yang memiliki sifat tamak dan serakah;
2.    biasakan bersikap ihklas terhadap apa yang telah diterima dan menjadi milik kita, tanpa ada rasa cemburu atau iri terhadap apa yang diterima orang lain;
3.    hindari kebiasaan berangan-angan terhadap suatu harapan yang tidak mungkin tercapai, dan syukuri apa yang telah menjadi kenyataan dalam hidup kita;
4.    biasakan menggunakan rezeki sesuai keperluan, dan jangan menghambur-hamburkannya tanpa ada manfaatnya;
5.    teruslah bekerja dan berdo’a untuk mendapatkan kebaikan dan keberuntungan di masa depan;
6.    berdo’a kepada Allah agar diberi kekuatan untuk dapat menerima apa adanya  dengan ikhlas dan banyak bersyukur.

D.    Pembahasan / Isi
1.    Kontribusi bagi Pengembangan Kualitas MI di bidang Akhlak
Dalam kehidupan ini, seringkali keinginan tidak sesuai dengan kenyataan, harapan tidak pernah tercapai, impian tidak pernah terwujud. Oleh sebab itu kita harus bisa rela menerima apa yang telah terjadi, karena semua itu adalah kehendak Allah yang terbaik untuk kita. Terkadang apa yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Allah SWT.
Dalam dunia pendidikan, khususnya dibidang Akhlak, sikap syukur dan qana’ah sangat diperlukan untuk setiap peserta didik. Karena hal tersebut dapat menentukan kualitas MI terutama pada peserta didiknya. Orang yang memiliki sifat tersebut maka akan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Di dalam sebuah MI diperlukan penanaman sikap itu sejak dini karena dapat membentuk pribadi yang baik bagi setiap peserta didiknya dan akan menimbulkan prasangka yang baik terhadap Allah SWT, terhadap apa yang telah diberikan dengan begitu maka rasa syukur akan selalu muncul.
Dengan adanya pembelajaran sikap syukur dan qana’ah ini maka kualitas MI akan semakin tinggi karena akan berdampak positif kepada peserta didik sehingga mereka akan senantiasa bersyukur dan bersikap qana’ah, sehingga dapat terbawa dengan lingkungan sekitar dan akan menimbulkan sikap-sikap terpuji lainnya, yang tentunya dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

2.    Mengkritisi Proses Pembelajaran Akhlak
Dalam proses pembelajaran Akhlak, perlu ditanamkan rasa syukur dan qana’ah, terutama untuk anak-anak. Dengan membiasakan bersikap syukur dan qana’ah seseorang akan belajar untuk selalu menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang dimilikinya. Walaupun itu sedikit jumlahnya, memanfaatkan segala sesuatu pada tempatnya dan dapat menghindarkan diri dari sifat boros. Bila seseorang dapat menumbuhkan sikap qana’ah dalam dirinya itu akan memudahkan seseorang untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang dimilikinya. Bersyukur harus dimiliki dari setiap hal-hal yang kecil dan menghargai hal-hal sepele.
Dari Abdullah bin Umar Ash berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh berbahagia bagi seorang muslim yang merasa cukup atas rizki yang diterimanya dan qana’ah terhadap segala hal yang Allah anugerahkan kepadanya.” (HR. Muslim)
Hendaknya seseorang itu janganlah banyak berangan-angan karena dapat mengikis sikap qana’ah di dalam hati dan menghilangkan rasa syukur atas pemberian Allah SWT.  Karena sesungguhnya sifat syukur itu akan menghindarkan diri dari sifat tamak, dan dengan bersyukur akan mendapat jaminan tambahan nikmat dari Allah SWT.
Rasa syukur dan qana’ah letaknya di dalam hati, janganlah selalu memperhatikan orang yang lebih tinggi dari kita, seringlah kita perhatikan orang-orang yang ada di bawah kita agar kita sadar bahwa kita harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, tanpa harus membayangkan hal-hal yang tak terjangkau oleh tangan, mata dan pikiran kita.

3.    Memberikan Pemecahan Masalah untuk Merekonstruksi Proses Pembelajaran
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, sebagai seorang pendidik harus memiliki sebuah metode untuk memecahkan setiap masalah yang mucul pada proses pembelajaran. Diantaranya sebagai berikut.
a.    Pemberian motivasi belajar kepada anak didik
Tujuan dari memberi motivasi adalah agar siswa terdorong untuk lebih giat lagi belajar. Seperti ketika peserta didik memiliki keterbatasan dalm belajar, maka seorang pendidik harus selalu memberikan motivasi bahwa ia harus selalu bersyukur karena dibalik keterbatasan terdapat banyak kelebihan yang terpendam.
b.    Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang dan menyenangkan
Jika suasana pembelajaran di kelas menyenangkan, pasti siswa tidak akan merasa bosan dan akan lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
c.    Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik
Sebagai seorang pendidik, harus bisa mengembangkan kebiasaan belajar para siswa menjadi lebih baik agar kegiatan pembelajaran dapat hidup. Seperti: mengajak belajar siswa di luar ruangan, agar siswa lebih bersemangat dan mengenal alam luar, tidak hanya di dalam satu ruangan itu saja. Dan menanamkan sikap qana’ah pada peserta didik bahwa ia harus merasa cukup dan tidak berlebihan dalam proses pembelajaran.
d.    Mengembangkan sumber belajar yang menarik
Agar siswa selalu ingin tahu dengan materi yang akan disampaikan, hendaknya pendidik mengembangkan sumber belajar, agar siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya. Setelah mengetahui berbagai materi contohnya tentang Akhlak, maka jangan lupa ajarkan sikap syukur dan qana’ah dengan metode yang tepat agar anak mengerti dan dapat mengaplikasikannya.
4.    Mengidentifikasi Masalah yang Muncul pada Anak Didik
Dalam proses pembelajaran pasti terdapat berbagai permasalahan yang muncul, kita sebagai pendidik harus memiliki cara untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran tersebut.
a.    Contoh sikap kurang bersyukur dan cara mengatasinya.
1)    Seorang peserta didik yang tidak merasa puas dengan nilai yang dia dapatkan sehingga dia melakukan hal yang kurang bermanfaat.
Cara mengatasinya: kita sebagai pendidik harus senantiasa memberikan motivasi-motivasi kepada peserta didik yang kurang bersyukur dengan apa yang ia dapatkan, dan meminta peserta didik untuk terus meningkatkan prestasinya dalam proses pembelajaran.  Karena apabila kita bersyukur maka kita akan lebih memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak dan dapat mencapai hasilnya dengan baik.
2)    Seorang peserta didik yang memiliki keterbatasan dalam proses pembelajaran dan merasa ia tidak mampu belajar dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Cara mengatasinya: sebagai pendidik tak henti-hentinya kita memberikan motivasi kepada peserta didik yang mengalami masalah, peserta didik yang memiliki keterbatasan sebaiknya harus selalu bersyukur dengan apa yang Allah berikan, karna dibalik keterbatasan tersebut terdapat beberapa kelebihan yang belum kita ketahui, untuk itu kita memiliki kesempatan untuk dapat berkembang.

b.    Contoh sikap tidak qana’ah dan cara mengatasinya
1)    Seorang yang sedang mengalami musibah dan ia berprasangka buruk kepada Allah, dan tidak mau lagi beribadah kepada Allah, karena ia berpikir bahwa Allah tidak peduli kepadanya.
Cara mengatasinya: sebagai pendidik kita harus memberikan pengertian-pengertian kepada anak tersebut dan memberi tahu bahwa dibalik musibah yang kita dapat tersimpan banyak hikmah jika kita mensyukurinya, dan apabila kita bersikap qana’ah juga maka Allah akan memberikan hikamh yang lebih besar.
2)    Seorang yang selalu merasa kekurangan padahal ia sudah termasuk cukup, ia tidak mau hidup sederhana karena gengsi pada teman-temannya, ia selalu pamer dan membanggakan apa yang ia miiliki.
Cara mengatasinya: memberikan motivasi kepada orang yang mengalami sikap demikian, ia harus memiliki sikap syukur dan qana’ah, karena jika orang yang memiliki sikap qana’ah maka ia akan hidup dalam kesederhanaan dan senantiasa bersyukur kepada nikmat Allah SWT.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar